Hukum beristinjak sa'at puasa
Beristinja
Beristinjak harus dilakukan dengan maksimal supaya kotoran dapat benar-benar dibersihkan. Di sisi lain, bagi orang yang berpuasa masuknya jari kerongga dubur dapat membatalkan puasa.
Pertanyaan: Sebatas mana masuknya jari ke rongga dubur dapat membatalkan puasa?
Jawab: Adalah ketika jari-jari masuk ke bagian dalam anus. Dan jika hanya menyentuh permukaan anus, maka tidak membatalkan puasa.
Referensi:
الفتاوى الفقهية الكبرى (2/ 74)
وَمُلَخَّص عِبَارَتِهِ يَنْبَغِي لِلصَّائِمِ حِفْظُ أُصْبُعِهِ حَالَ الِاسْتِنْجَاء من مُسَرِّبَتِهِ فإنه لو دخل فيه أَدْنَى شَيْءٍ من رَأْسِ أُنْمُلَتِهِ بَطُلَ صَوْمُهُ قال السُّبْكِيّ وهو ظَاهِرٌ إنْ وَصَلَ لِلْمَكَانِ الْمُجَوَّفِ أَمَّا أَوَّل الْمُسَرِّبَةِ الْمُنْطَبِقِ فإنه لَا يُسَمَّى جَوْفًا فَلَا فِطْرَ بِالْوُصُولِ إلَيْهِ ا هـ
Beristinjak harus dilakukan dengan maksimal supaya kotoran dapat benar-benar dibersihkan. Di sisi lain, bagi orang yang berpuasa masuknya jari kerongga dubur dapat membatalkan puasa.
Pertanyaan: Sebatas mana masuknya jari ke rongga dubur dapat membatalkan puasa?
Jawab: Adalah ketika jari-jari masuk ke bagian dalam anus. Dan jika hanya menyentuh permukaan anus, maka tidak membatalkan puasa.
Referensi:
الفتاوى الفقهية الكبرى (2/ 74)
وَمُلَخَّص عِبَارَتِهِ يَنْبَغِي لِلصَّائِمِ حِفْظُ أُصْبُعِهِ حَالَ الِاسْتِنْجَاء من مُسَرِّبَتِهِ فإنه لو دخل فيه أَدْنَى شَيْءٍ من رَأْسِ أُنْمُلَتِهِ بَطُلَ صَوْمُهُ قال السُّبْكِيّ وهو ظَاهِرٌ إنْ وَصَلَ لِلْمَكَانِ الْمُجَوَّفِ أَمَّا أَوَّل الْمُسَرِّبَةِ الْمُنْطَبِقِ فإنه لَا يُسَمَّى جَوْفًا فَلَا فِطْرَ بِالْوُصُولِ إلَيْهِ ا هـ
Komentar
Posting Komentar