"fasis"
Lagi nge-hits kata-kata "fasis"
Dron fasis Ki OPO to?
Qola andreij nikolaidis (novelis & aktivis HAM asal bosnia) : "Ada suatu cara untuk mengenali seorang fasis: Ketika ia sedang sangat berkuasa, ia menghancurkan apapun yang berbeda dengan pandangannya. Ia memaksakan kekuatan dengan brutal dan menginjak-injak hukum seperti gelas di bawah sepatu bot. Tetapi ketika ia kehilangan kekuatan dan berada dalam keadaan lemah, ia bicara tentang pentingnya hukum dan sikap toleran terhadap perbedaan. Tiba-tiba saja, ia seperti hapal setiap konvensi HAM yang sebelumnya telah berulangkali ia lecehkan
karakter perilaku fasis Ki pie dron?
1) Pengecut, karena seorang fasis tidak akan bernyali jika ia sedang sendirian dan berargumentasi secara nalar
2) Hipokrit, karena sorang fasis akan plin-plan dan inkonsisten dalam pendirian
3) Pro-kekerasan, karena seorang fasis pasti mengandalkan kekerasan utk mencapai dan memertahan kan serta mengembangkan pengaruh dan kekuatannya.
Karakter nomer satu dan tiga sangat mudah ditemukan dan dilihat. Tetapi untuk karakter nomer dua, saya kira tak selalu mudah. Sebab seorang fasis bisa saja bicara tentang hak-hak asasi, demokrasi, kebebasan berfikir dan berbicara, hak menggelar unjuk rasa dll, saat ia sedang lemah atau dalam posisi marjinal. Kemampuan ini yang membuat dirinya mampu mengecoh ribuan bahkan jutaan manusia yang kemudian menjadi pengikut dan simpatisannya. Apalagi jika ia memakai ideologi yang dikembangkan dari penafsiran atas ajaran agama-agama! Semakin sulit menengarai apakah ia adalah seorang fasis atau tidak.
Barulah ketika berada dalam posisi menang dan berkuasa, akan tampak nyata bagaimana seorang fasis tampil dan berulah. Ia akan menghancurkan semua pandangan dan tindakan yang dianggap berbeda dan dibencinya. Toleransi dianggap kelemahan dan kehinaan, perbedaan dituding sebagai penyimpangan dan perlawanan, sehingga mesti ditindas. Mulutnya pun sangat enteng bicara soal membunuh, merusak, mengusir, dan bahkan membasmi lawan-lawannya. Dan biasanya pihak lain baru tahu karakter seperti ini ketika semuanya sudah terlambat. Si fasis yang telah berkuasa tak akan berhenti kecuali semua hancur bersamanya. Pernahkan anda melihat seorang Fasis yg berakhir dengan damai? Lihat Hitler, Mussolini, Stalin, Polpot, dll? Semua berakhir dengan "TIJI TIBEH", (mati siji, mati kabeh) alias kehancuran semesta.
Dron fasis Ki OPO to?
Qola andreij nikolaidis (novelis & aktivis HAM asal bosnia) : "Ada suatu cara untuk mengenali seorang fasis: Ketika ia sedang sangat berkuasa, ia menghancurkan apapun yang berbeda dengan pandangannya. Ia memaksakan kekuatan dengan brutal dan menginjak-injak hukum seperti gelas di bawah sepatu bot. Tetapi ketika ia kehilangan kekuatan dan berada dalam keadaan lemah, ia bicara tentang pentingnya hukum dan sikap toleran terhadap perbedaan. Tiba-tiba saja, ia seperti hapal setiap konvensi HAM yang sebelumnya telah berulangkali ia lecehkan
karakter perilaku fasis Ki pie dron?
1) Pengecut, karena seorang fasis tidak akan bernyali jika ia sedang sendirian dan berargumentasi secara nalar
2) Hipokrit, karena sorang fasis akan plin-plan dan inkonsisten dalam pendirian
3) Pro-kekerasan, karena seorang fasis pasti mengandalkan kekerasan utk mencapai dan memertahan kan serta mengembangkan pengaruh dan kekuatannya.
Karakter nomer satu dan tiga sangat mudah ditemukan dan dilihat. Tetapi untuk karakter nomer dua, saya kira tak selalu mudah. Sebab seorang fasis bisa saja bicara tentang hak-hak asasi, demokrasi, kebebasan berfikir dan berbicara, hak menggelar unjuk rasa dll, saat ia sedang lemah atau dalam posisi marjinal. Kemampuan ini yang membuat dirinya mampu mengecoh ribuan bahkan jutaan manusia yang kemudian menjadi pengikut dan simpatisannya. Apalagi jika ia memakai ideologi yang dikembangkan dari penafsiran atas ajaran agama-agama! Semakin sulit menengarai apakah ia adalah seorang fasis atau tidak.
Barulah ketika berada dalam posisi menang dan berkuasa, akan tampak nyata bagaimana seorang fasis tampil dan berulah. Ia akan menghancurkan semua pandangan dan tindakan yang dianggap berbeda dan dibencinya. Toleransi dianggap kelemahan dan kehinaan, perbedaan dituding sebagai penyimpangan dan perlawanan, sehingga mesti ditindas. Mulutnya pun sangat enteng bicara soal membunuh, merusak, mengusir, dan bahkan membasmi lawan-lawannya. Dan biasanya pihak lain baru tahu karakter seperti ini ketika semuanya sudah terlambat. Si fasis yang telah berkuasa tak akan berhenti kecuali semua hancur bersamanya. Pernahkan anda melihat seorang Fasis yg berakhir dengan damai? Lihat Hitler, Mussolini, Stalin, Polpot, dll? Semua berakhir dengan "TIJI TIBEH", (mati siji, mati kabeh) alias kehancuran semesta.
Komentar
Posting Komentar